papua88.com. MANOKWARI – Dirlantas Polda Papua Barat Kombes Pol Raydian Kokrosono SIK mengatakan, kejadian kecelakaan lalu lintas tidak melihat tempat dan waktu. Kapan saja kecelakaan bisa terjadi dan menimpa siapa saja, terutama mereka yang tidak tertib berlalu-lintas.
“Kapan pun kecelakaan mengancam kita,” kata Dirlantas ditemui wartawan usai Upacara Gelar Pasukaan Operasi Zebra Mansinam – 2023 di Polda Papua Barat Senin (4/9/2023).
Karena hal itu, maka ada tujuh prioritas dalam pelaksanaan Operasi Zebra Mansinam 2023 ini, yaitu: 1. Pengemudia atau pengendara nermotor yang menggunakan ponsel saat berkendaraan. 2. Pengemudi atau pengendara kendaraan bermotor yang masih di bawa umur.
Kemudian, 3. Pengemudi atau pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI dan pengemudi atau pengendara bermotor yang tidak menggunakan safety belt. 4. Pengemudi atau pengendara pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari dua orang.
Selanjutnya, 5. Pengemudi atau pengendara kendaraan bermotor dalam pengaruh atau mengonsumsi alkohol. 6. Pengemudi atau pengendara kendaraan bermotor yang melawan arus lalu lintas. 7. Pengemudi atau pengendara kendaraan bermotor yang melebihi kecepatan.
Menurut Dirlantas, juga ditekankan Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel TM Silitonga SH, MA, bahwa pengemudi, pengendara kendaraan bermotor (ranmor) dilarang mengemudi membawa senjata tajam (sajam), senjata api/senpi (bagi aparat keamanan diluar dinas), narkoba, karena hal tersebut bisa mengancam keselamatan.
Ia menjelaskan, dalam Operasi Zebra Mansinam 2023 ini Ditlantas Polda Papua Barat menerjunkan 200 personel. “Namun semua yang di Polda Papua Barat dan Polres jajaran mendukung, tidak hanya yang disprintkan, sehingga Pak Kapolda mengajak semua memberi contoh baik pada warga,’’ jelas Dirlantas.
‘’Yang kedua membantu rekan-rekan, artinya semua terlibat karena kita sebagai pelindung masyarakat harus memberi contoh,’’ sambungnya.
Ia mengatakan, warga jangan takut petugas, tapi takut terhadap akibat kecelakaan lalu lintas karena tidak disiplin, warga harus meningkatkan mawas diri terhadap ketertiban lalu lintas.
‘’Ada pembinaan dan penyuluhan (Binluh) yang kita tingkatkan oleh pendidikan rekayasa (Dikyasa) lalu lintas sehingga kita menyasar ke sekolah,’’ sebutnya.
Menurutnya, orang tua berperan penting untuk keselamatan anaknya, dan memberi contoh kepada anak-anaknya dan tetangganya.
‘’Kita hanya membantu mengingatkan bahwa rawan di jalan kalau tidak tertib, ini yang perlu kita tingkatkan selama dua minggu ini, sehingga indikatornya kecelakaan menurun, ini salah satu indikator keberhasilan operasi,” pungkasnya. (ist/ken)