papua88.com. BEKASI – Video aksi perampokan diduga menggunakan senjata api (senpi) yang dilakukan dua orang pelaku di sebuah minimarket di Jalan Harvest City Boulevard, Desa Ragemanunggal, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jabar, viral di sosial media.
Dalam video berdurasi 1 menit tersebut, terlihat dua orang pria masuk ke minimarket berpura-pura sebagai pembeli. Saat dua karyawan toko yang berjaga lengah, para pelaku menodongkan senjata api. Lalu, satu pelaku berkaos hitam langsung mengarahkan wanita penjaga toko masuk ke area kasir bersama satu karyawan pria lainnya.
Kemudian salah satu pelaku sambil menodongkan senjata api menggasak uang hasil penjualan yang ada di dalam laci kasir. Sedangkan, satu pelaku lainnya berjaga tepat di pintu minimarket.
Usai berhasil mengambil uang, kedua pelaku terlihat keluar dari minimarket dan kabur menggunakan sepeda motor.
Kapolsek Setu AKP Sugeng membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya ada dua orang pelaku, dan kasusnya sudah dilaporkan ke pihaknya beberapa jam setelah kejadian.
Terkait senjata api, Sugeng menegaskan itu hanya korek api yang bentuknya menyerupai senjata api.
“Enggak beneran, hanya bentuknya menyerupai (senpi) saja, korek itu. Kan ditunjukan ke kasirnya, bentuknya saja identik. Diduga senpi. Enggak ada yang dilukai, enggak diletusin juga,” jelas Sugeng, Jumat (15/4/2022).
Lebih lanjut, Sugeng menuturkan kasus tersebut sudah dalam penyidikan Polsek Setu berkoordinasi dengan Polres Metro Bekasi. Olah TKP serta keterangan saksi sudah dikumpulkan, berikut rekaman CCTV yang ada di minimarket tersebut.
“Pelaku dua orang naik motor, kasusnya sudah dilaporkan. Kami sudah olah TKP, sudah menindaklanjuti itu, kemudian koordinasi dengan Polres dan tim identifikasi. Masih dalam penyelidikan,” lanjutnya dikutip dari laman polri.
Menurut Sugeng, kerugian yang dialami oleh pihak minimarket sebesar 1,3 juta, uang hasil penjualan yang ada di laci kasir. Selain itu, tidak ada benda berharga lainnya yang diambil para pelaku.
Lokasi minimarket yang berada di area SPBU belum aktif itu dikenal sangat sepi dan tanpa adanya petugas keamanan, sehingga membuat para pelaku dengan leluasa melancarkan aksinya.
“Iya betul kawasannya masih sepi, (perampokan) dilakukannya siang-siang. Karena pom bensin di dekat situ belum aktif,” ungkapnya. (ist/ken)