papua88.com. JAYAPURA – Aparat Kepolisian berhasil mengidentifikasi penganiaya Bripda Anton Julez Matatula, anggota Dit Samapta Polda Papua.
Kapolresta Jayapura Kombes Pol. Gustav Urbinas, SH.,S.IK.,M.Pd menyampaikan, ada tiga aktor dalam penganiayaan itu. Dua orang, TK dan OG, berhasil tertangkap, sedangkan DK masih dalam pengejaran.
“Para pelaku tertangkap di dua lokasi berbeda sedangkan satu yang kaburnya teridentifikasi berada di wilayah pegunungan (Papua),” ucapnya.
Gustav menjelaskan ada dua orang saksi dalam perkara ini. “Dua ini ada di lokasi tapi tidak terlibat, namun kami masih dalami,” ujarnya dikutip dari laman polri.
Soal keberadaan Bripda Anton, ia mengungkapkan, pihaknya masih melakukan penyisiran di Sungai Tami. “Pencarian kami libatkan warga lokal setempat bahkan ketua adat juga ikut membantu pencarian,” terangnya.
Diketahui hingga hari ke-10 aparat gabungan masih terus melakukan penyisiran di sungai Tami guna menemukan keberadaan Bripda Anton. Tidak sedikit tim dikerahkan dari Polda Papua untuk menyusuri sungai, baik berjalan kaki maupun menggunakan speed boat milik Dit Polairud.
Bripda Anton Julez Matatula meninggal dunia dianiaya lima orang pelaku pada 28 Februari 2022 lalu. Penganiyaan tersebut berawal dari kecelakaan lalulintas, dimana Korban tidak sengaja menabrak mobil milik pelaku yang terparkir di jalan Macan Tutul, Dok V Atas Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua.
Ketika hendak berdiri saat terjatuh dari sepeda motornya, Bripda Anton dipukul oleh salah satu pelaku. Tidak berselang lama, pelaku lainnya pun ikut memukul Bripda Anton menggunakan martel berulang kali di kepala.
Melihat korban tidak berdaya, para pelaku kemudian mengangkat jasad ke atas mobil Hilux kemudian membawanya ke Sungai Tami. Melihat situasi aman, barulah jasad Bripda Anton dibuang ke dalam sungai yang berlokasi di perbatasan antara Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom.
Kasus pembunuhan Bintara Remaja Polda Papua lulusan tahun 2022 ini terkuak setelah Sat Reskrim Polresta melakukan penyidikan terhadap laporan keluarga. Setelah melakukan penyidikan dan penyelidikan pada 11 Maret 2022 lalu, dua pelaku berhasil tertangkap dan mengaku usai menghabisi Bripda Anton, jasadnya dibuang ke Sungai Tami. (ist/ken)