papua88.com. MIMIKA – Usai berhasil membubarkan aksi tawuran yang melibatkan empat sekolah, Polres Mimika langsung memfasilitasi pihak sekolah untuk mediasi bertempat di Kantor Pelayanan Polres Mimika, Papua, Senin (14/3/2022).
Turut hadir dalam mediasi tersebut Kasat Intelkam AKP Budi Santoso S.Sos, Kasat Binmas Iptu Paulus Rande Ratu S.E serta perwakilan dari empat sekolah.
Dalam mediasi ini Iptu Paulus Rande Ratu S.E, mengimbau agar para murid bisa ditertibkan kembali saat sekolah maupun saat pulang.
“Jangan pernah mencari gara-gara kepada sekolah lain dan saya minta agar jadwal sekolah dapat diatur lebih baik lagi sehingga hal seperti ini tidak terulang kembali,” ujarnya dikutip dari laman polri.
Sementara itu, AKP Budi Santoso S.Sos mengatakan, pihak sekolah dapat menghadirkan pihak kepolisian agar bisa memberikan imbauan serta memberikan pemahaman dengan tujuan bisa merubah sikap perilaku mereka semua. Dengan begitu, mereka bisa lebih tertib lagi dan tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini untuk kedepannya.
“Diharapkan dengan begitu, para murid bisa lebih mengerti dan paham mengenai hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan misalnya seperti tawuran ini,” ucapnya.
Sementara itu, perwakilan Guru SMK N 1 yaitu Pieter Hattu menjelaskan, Jumat lalu adik dari murid yang bersekolah di SMK N 1 Mimika berpacaran dengan murid yang bersekolah di SMK Tunas Bangsa sehingga terjadi perselisihan. Dan kemudian murid SMK 1 melakukan penyerangan menuju sekolah SMK Tunas Bangsa pada hari ini.
“Saya juga sudah mengingatkan kepada para murid bahwa untuk menghindari daerah yang menjadi atensi dikarenakan sebelumnya sudah pernah terjadi aksi tawuran jadi lebih baik agar tidak ada siswa yang berada di tempat tersebut,” katanya.
Ia juga mengingatkan kepada murid jika mereka berbuat hal yang aneh-aneh selama terjadi di dalam sekolah adalah tanggung-jawabnya, akan tetapi jika sudah di luar sekolah maka bukan tanggung-jawab pihak sekolah.
Sementara itu, perwakilan guru SMK Petra yaitu Obeth Mario mengatakan, hari Sabtu (12/3) salah seorang murid sekolah SMK Petra memancing siswa dari sekolah SMA N 1 dengan cara tarik-tarik gas motor yang menggunakan knalpot racing dengan tujuan memancing emosi anak-anak yang bersekolah di SMA N 1.
Dan kemudian mereka tidak terima dengan perbuatan tersebut hingga membuat murid pun merencanakan aksi untuk membalas murid dari sekolah SMK Petra tersebut.
Dalam mediasi tersebut, pihak guru dari empat sekolah tersebut telah sepakat untuk saling memaafkan dan tidak memperpanjang masalah yang sudah terjadi dan berjanji akan berusaha membina para murid agar lebih baik lagi. (ist/ken)