papua88.com. SORONG – Wakil Bupati Sorong Suka Harjono mengakui, saat ini ada kendala terkait anggaran program ketahanan pangan lantaran adanya Covid-19, dimana ada dana-dana tertentu langsung dipangkas dialihkan untuk pembiayaan pencegahan Covid-19.
“Intinya kita harus tetap semangat. Meski anggaran kita serba terbatas, kita harus terus berjuang untuk mensosialisasikan kepada para petani maupun stakeholder yang ada agar ketahanan pangan di Kabupaten Sorong jangan ketergantungan dengan daerah lain,” kata Suka Harjono.
“Stok pangan kita diupayakan harus bisa mencukupi kebutuhan. Jika ada kelebihan baru bisa kita bantu daerah lain,” sambung Suka Harjono, di Aimas, Selasa (29/6-2021).
Suka Harjono optimistis Kabupaten Sorong merupakan lumbung sayur-mayur, umbi-umbian dan jenis komoditas lainnya juga lumayan tercukupi. “Kalau soal persentasenya, saya tidak bisa rincikan secara detail. Nanti Kepala Dinas Ketahanan Pangan yang bisa menjelaskan hal itu,” ujarnya.
Meski ada kendala anggaran, namun Harjono meminta organisasi perangkat daerah (OPD) harus mendukung program ketahanan pangan. “OPD terkait harus mendukung secara bersama, dan tidak berjalan sendiri-sendiri,” pintanya.
Ia juga mengingatkan, koordinasi lintas OPD terkait ketahanan pangan harus terus terjalin. Dinas Ketahanan Pangan selaku koordinator harus mampu mengimplementasikan secara baik program ketahanan pangan di daerah ini.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong, Maritje Wattimena mengakui, untuk tercapainya ketahanan pangan, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri. Pihaknya butuh bekerja sama secara terpadu dengan OPD teknis terkait lainnya.
“Lebih khusus, seperti Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Hortikultura, dan Dinas Peternakan,” ujar Maritje Wattimena, Selasa (29/6-2021) di Aimas.
Katahanan pangan, lanjut dia, sesuai visi dan misi bupati, point keempat yaitu menyediakan pangan yang cukup secara berkelanjutan bagi masyarakat. “Tentu kami dari Dinas Ketahanan Pangan tidak bisa bekerja sendiri (untuk mewujudkan itu),” katanya.
Dia mengakui, selama ini setiap OPD masih bekerja sendiri-sendiri, dan belum ada sinergitas. Dirinya berharap peran Bappeda (Baperlitbang) bisa mendorong agar OPD terkait bisa bersinergi, berkolaborasi program kerja pada setiap tahun dalam rangka penyediaan pangan yang cukup secara berkelanjutan di wilayah Kabupaten Sorong.
“Di sini kita kembali peran Baperlitbang. Selama ini peran kita dari OPD ketika memberikan atau mengeksekusi program kerja kepada masyarakat, kita sendiri yang mengawasi, memonitoring, mengevaluasinya secara langsung ke lapangan,” ungkapnya.
Menurut dia, hal tersebut butuh kepedulian dari OPD yang memberikan bantuan kepada masyarakat, yang perlu pendampingan, pembinaan secara terus-menerus. “Kita tidak bisa memberikan bantuan dan lepas begitu saja tanpa ada pengawasan, termasuk peran penyuluh di lapangan itu yang paling penting,” tuturnya. (rim)