papua88.com. MAYBRAT – Pemilihan pengganti antar waktu (PAW) Wakil Bupati Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, periode 2017-2022 terkesan rumit dan berkepanjangan. Bupati Maybrat Dr Bernard Sagrim menjelaskan, Panitia Khusus (Pansus) PAW sudah berjalan enam bulan. Namun belum ada hasilnya meski anggaran sudah digunakan.
Sagrim berujar, dirinya sudah bertemu dengan Ketua DPD PDI-P Papua Barat, Markus Waran ST, M.Si yang juga Bupati Manokwari Selatan, di Kota Sorong. Kala itu, Sagrim menyampaikan, bahwa proses pemilihan wakil bupati PAW periode 2017-2022 tidak ada yang menghambat dan tidak ada yang terhambat.
“Ini hanya proses awal dari Pansus saja karena keliru mengirim surat ke setiap partai politik pengusung seperti PDI P, Golkar, Nasdem dan PKS. Mestinya surat itu dikirim ke partai politik atau gabungan partai politik yang mengusung pasangan Sagrim-Kocu (Sako), itu baru tepat. Nanti ketua tim koalisi mengambil langkah-langkah koordinasi dengan saya sebagai pembina tim koalisi, kita rapat baru kita sepakati dua nama,” kata bupati Sagrim, Rabu (2/6/2021).
Yang terjadi, lanjut Sagrim, pansus mengirim surat ke masing-masing Parpol pengusung. Akhirnya, masing-masing parpol tersebut mengusulkan kandidat pengganti sendiri-sendiri. “Jadi sudah datang rekomendasi dari DPP harus dilaksanakan, makanya jadi alot disitu,” terangnya.
Mendapati kenyataan itu, Bernard Sagrim akan meluruskan lagi proses PAW tersebut. Ia akan mengundang pimpinan parpol pengususng untuk rapat agar proses PAW segera berjalan lagi. Yang pasti, pokok bahasan dalam rapat tidak keluar dari komitmen politik dengan PDI Perjuangan. Buktinya, dirinya sudah berbicara soal ini dengan Kamarudin Watubun, salah satu pengurus pusat PDI P, yang khusus ditugaskan Ketum PDI P Megawati Soekarnoputri mengusus PAW ini.
“Waktu itu sepakat diserahkan jacket, kepengurusan dan KTA langsung diserahkan dengan harapan Beliau mewakili partai PDI P mendampingi saya dari Golkar. Tetapi kesini beliau menyeberang lagi ke Nasdem, tanpa ijin atau persetujuan dari PDIP. Jatah dari PAW Bupati Maybrat bukan jatahnya Nasdem, Golkar atau PKS, tetapi PDI P,” ungkapnya.
Atas dasar itu, dirinya dengan pihak PDI P sudah sepakat segera mengambil langkah-langkah agar jabatan wakil bupati segera terisi. “Karena itu komitmen politik antara kita. Jadi harus proses sampai dilantik. Karena itu anggaran sudah keluar, jadi harus ada autput maka proses pemilihan Wabup dilakukan oleh DPRD Maybrat,” tuturnya.
“Tidak ada orang yang menghentikan proses pansus. Itu orang tipu-tipu saja. (Dia) mau jadi wakil bupati, mau satu hari atau satu jam itu urusan nanti,” ungkapnya. (nos)