Papua88.com. MANOKWARI – Dir Pol Airud Polda Papua Barat, Kombes Pol Budy Utomo SIK, satu dari empat AKBP yang promosi ke Kombes Polisi. Ia mengikuti korps raport yang dipimpin langsung Kapolda Irjen Polisi Dr Tornagogo Sihombing bertempat di gedung pertemuan Mapolda, Senin (04/01/2021).
Sebagai pejabat baru, Budy Utomo masih mempelajari internal jajaran yang dipimpinnya. Dari situ, ia mencatat ada beberapa yang perlu mendapat perhatian. Di antaranya, masalah penegakan hukum bagi pelanggar hukum di laut yang masih rendah. “Saya dalami, ada potensi-potensi apa saja yang sifatnya tindak pidana di laut,” ujar Budy Utomo.
Budy juga melihat dukungan sarana prasarana juga masih kurang. Hingga kini pihaknya belum memiliki dermaga sendiri untuk kapal-kapal milik Pol Airud. Karena itu, tahun ini juga pihaknya merencanakan pembangunan dermaga besar untuk tempat kapal-kapal tersebut.
“Kami belum ada dermaga. Selama ini kami masih numpang-numpang. Selama ini kami numpang di (dermaga milik) perikanan. Kami minta doa teman-teman, tahun ini dengan dukungan DIPA yang ada kami bisa membangun dermaga di Sorong,” ungkap Budy kepada pers usai mengikuti korps raport.
Terkait jumlah kapal, Budy mengungkapkan, kapal milik Pol Airud masih belum bisa disebut memadai. Hingga kini, pihaknya baru memiliki satu kapal tipe/jenis C1, tiga kapal C2, dan beberapa kapal lain yang ukurannya lebih kecil.
Sebagai pejabat baru, dirinya juga belum mengetahui secara pasti jumlah pelanggaran pidana di laut yang sedang ditangani. Dari laporan yang ia terima, untuk tahun 2020, ada tiga kasus yang sudah P21. “Saya dapat laporan ada yang kasus miras dan illegal loging kalo ga salah. Dengan DIPA yang ada target kami delapan kasus per tahun,” urainya.
Terkait nelayan asing, Budy menjelaskan, untuk nelayan asing yang masuk sudah jarang, Kalaupun ada, itupun mungkin di tengah samudra. Dan pihaknya susah menjangkaunya karena peralatan yang kurang mendukung. Tapi jika ada informasi dari masyarakat tetap akan ditindak lanjuti.
“Dari segi personel kami masih kekurangan banyak. Untuk kapal yang bisa menjangkau laut yang jauh kami baru punya satu kapal C1,” kata Budy Utomo. (ken)